
kodekarir.com Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menetapkan beberapa ketentuan bagi perusahaan baru dengan nama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart), yang terbentuk dari penggabungan PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (Fren), serta PT Smart Telecom (ST).
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyebut bahwa salah satu ketentuan adalah meningkatkan kecepatan unduhan sebesar 16% sampai tahun 2029 serta menambahkan 8 ribu BTS baru di beberapa wilayah terpilih.
"8.000 BTS baru akan ditujukan untuk area yang memiliki layanan kurang memadai," ujar Meutya saat memberikan keterangan pers di kantor pusatnya, Jakarta Pusat, Kamis (17/4).
Bukan hanya itu saja, ada juga ketentuan tambahan untuk XLSmart yaitu meningkatkan akses ke layanan digital di atas 175.000 sekolah, 8.000 tempat pelayanan kesehatan serta 42.000 kantor pemerintah sepanjang Indonesia.
Dia menginginkan bahwa tindakan tersebut dapat menyegarkan sektor telekomunikasi dan memastikan bahwa pelayanan semakin berkualitas, efisien, inklusif, serta terjangkau untuk semua orang.
Sebaliknya, Komdigi sudah mengizinkan penggabungan di antara PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (Fren), dan PT Smart Telecom (ST). Ketiganya secara resmi berubah nama menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).
Proses persetujuan tersebut terjadi kira-kira 6 bulan yang lampau. Sedangkan untuk urusan surat-menyurat serta dokumen-dokumennya, penanganannya dilakukan sekitar 3 bulan yang silam.
"Barusan kami juga telah mengundang kawan-kawan untuk mengecek pengecekan terakhir atas persetujuan lisensi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika bagi penggabungan bisnis ini. Setelah proses tersebut selesai, perusahaan gabungan itu akan berfungsi sebagai satu unit baru dengan nama PT XL Smart Telecom Sejahtera TBK," jelas Meutya.
Sebelumnya dilaporkan, XL Axiata dan Smartfren secara resmi telah bergabung dalam sebuah kerjasama penggabungan bisnis yang berubah nama menjadi XLSmart. Transaksi ini memiliki nilai di atas Rp 104 triliun, menjadikan XLSmart sebagai badan usaha telekomunikasi dengan jumlah pelanggan melebihi 94,5 juta orang.
Perjanjian merger diumumkan usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang dilaksanakan oleh kedua pihak secara mandiri. Sementara itu, penyelesaian resmi dari proses akuisisi ini direncanakan untuk terwujud pada 16 April 2025.
Setelah penggabungan, XLSmart ditargetkan mencapai nilai proforma senilai Rp 45,8 triliun dan memiliki pangsa pasar keseluruhan sekitar 25 persen.
Rajeev Sethi dari XLSmart menyampaikan rasa gembiranya atas proses penggabungan ini. Menurutnya, hal tersebut diharapkan dapat membentuk sebuah entitas telekomunikasi yang jauh lebih unggul dalam segi persaingan maupun kreativitas.
"Dengan menyatukan kelebihan dari XL Axiata dan Smartfren, kami bertekad untuk meningkatkan kualitas pelayanan konsumen, memperbesar cakupan jaringan, serta memberikan layanan digital yang lebih baik kepada publik," ujar Rajeev di Jakarta, pada hari Selasa (25/3).