
KEPRI POST Siswa dari SMKN 3 Batam kembali memamerkan ide-ide mereka dalam menciptakan teknologi yang ramah terhadap lingkungan. Mereka berhasil mendapatkan peringkat ketiga pada kompetisi Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Kota Batam tahun 2025. Sekolah yang beralamat di Perumahan GMP, Duriangkang, Kecamatan Seibeduk tersebut mengusung penemuan mesin sortir limbah secara otomatis bernama Choosy Waste Machine.
Perlombaan TTG 2025 yang diselenggarakan di Museum Raja Ali Haji, Batam Centre, akan berjalan selama dua hari pada tanggal 16-17 April 2025. Ajang kompetitif ini menampilkan partisipasi sebanyak 20 orang dari dua kelompok, yakni grup umum dan grup pelajar atau mahasiswa.
Acara dimulai dengan pembukaan formal dari Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batam, Erlita Amsakar. Dalam pidatonya, dia menekankan harapannya bahwa teknologi yang dipamerkan nantinya bisa menghasilkan solusi konkret untuk beragam permasalahan yang ada di kalangan masyarakat.
"Semoga harapan kami adalah teknologi yang diperebutkan ini tidak hanya akan memberikan manfaat, namun juga dapat diolah menjadi produk berbasis pasar dan mendapat pengakuan secara lebih luas," ungkap Erlita.
Dia juga menggarisbawahi komitmen Pemerintah Kota Batam sebagai fasilitator dalam mendukung dan menyebarkan hasil-hasil inovasi masyarakat hingga mencapai level yang lebih tinggi.
Satu inovasi yang menarik perhatian di kompetisi ini adalah Choosy Waste Machine dari pelajar SMKN 3 Batam. Mesin tersebut diciptakan untuk membantu mengklasifikasikan sampah dengan otomatis berdasarkan jenisnya, menyederhanakan tahap recycling serta mendorong manajemen lingkungan yang lebih efisien.
"Luar biasa ini. Siswa-siswi SMKN 3 Batam mampu merancang peralatan yang dapat secara otomatis mengklasifikasikan limbah berdasarkan jenisnya. Hal ini sungguh mendukung proses pengolahan kembali. Keren sekali, anak-anak," pujinya ketika sedang melihat-lihat stan para peserta.
Erlita, yang ditemani oleh Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Sosial Kota Batam, Yusfa Hendri, selain melakukan peninjauan, juga berbincang langsung dengan para peserta. Dia menyampaikan penghargaannya atas ide-ide serta antusiasme kreatif yang ditunjukkan partisipan dari latar belakang beragam.
"Ibu telah mendengarkan setiap presentasi yang disampaikan oleh seluruh peserta, dan semua sangat menakjubkan. Mudah-mudahan juara dalam kompetisi ini dapat melanjutkan perjalanan mereka hingga tingkat nasional," demikian penuturan Erlita.
Dengan jumlah total hadiah mencapai Rp33 juta, Lomba TTG 2025 bertujuan menjadi suatu even tahunan yang secara konsisten memacu perkembangan teknologi sesuai kebutuhan dari kalangan masyarakat, terutama anak muda, agar bisa menyelesaikan masalah dan mengakomodir permintaan nyata dalam lingkungan mereka.