Mengintip 5 Alasan Tak Ada Manusia yang Menetap di Benua Antartika

adm
0

Ketika mendengar istilah kutub, gambaran pertama yang muncul mungkin adalah lingkungan yang sangat dingin dan tertutupi salju. Hal ini tidak salah sebab kedua kutub di bagian bumi ini memang dikenal lebih sejuk daripada daerah-daerah lainnya. Sebagai aturan umum, Bumi memiliki dua kutub yakni kutub Utara serta kutub Selatan.

Ada perbedaan signifikan antara keduanya. Bila kutub utara terdiri dari samudera yang dibatasi oleh benua, maka kutub selatan malah sebaliknya: berupa tanah darat yang dilingkari oleh lautan. Kutub selatan ini umumnya dikenal sebagai Antarktika dan merentangi wilayah-wilayah tertentu di sana.

Area ini mencakup sekitar 14,2 juta kilometer persegi. Meskipun demikian, Antartika tidak dihuni secara permanen atau hampir tanpa penduduk tetap. Dibandingkan dengan Kutub Utara yang mempunyai kurang lebih 4 juta orang tinggal, situasinya sungguh bertolak belakang. Berikut adalah beberapa faktor penting yang menjelaskan mengapa Benua Antartika tak berpenghuni: Mengapa tak ada manusia yang menetap di Benua Antartika? Memiliki penduduk yang stabil seperti di Kutub Utara. Apakah Anda tahu apa saja itu?

1. Puncak tertinggi di planet ini

Setiap area di bumi pasti mempunyai variasi suhu masing-masing, dipengaruhi oleh posisi geografisnya. Alasan mengapa benua Antartika tak berpenghuni adalah dikarenakan Antartika terkenal sebagai tempat termurahit di planet kita dengan suhu ekstrem yang dapat menyebabkan pembekuan bagi siapapun yang datang.

Dilansir News Nation Now Antartika pernah mengalami suhu rata-rata sekitar minus 70 derajat Celsius. Kondisi biasanya berkisar antara minus 60 derajat Celsius, sehingga menjadikan wilayah tersebut jauh lebih dingin daripada Kutub Utara.

2. Memiliki salju abadi

Tentu saja tidak mengherankan apabila tiap kutub selalu mempunyai salju merata dalam area serta cuacanya tentu sangat sejuk. Akan tetapi, sesuatu yang unik malah ditemui di Benua Antartika akibat adanya lapisan salju yang istimewa. Dalam pelaporan ini disebutkan. Dalam Pencarian Keseimbangan , bahkan benua Antartika pun dikenal sebagai daerah yang memiliki hamparan salju kekal.

Kehadiran gletser abadi di Antartika tentu saja mengganggu banyak pihak. Ini menyulitkan berbagai aktivitas manusia dan mencegah adanya jumlah populasi yang memadai. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa Antartika tidak memiliki penduduk asli.

3. Antarktika mempunyai elevasi di atas Kutub Lainnya.

Saat mengunjungi daerah tertentu, umumnya selisih cuaca dapat dengan mudah dirasakan. Misalnya saja jika Anda liburan ke pesisir atau dataran rendah, malahan suasana cenderung lebih hangat bahkan panas. Di sisi lain, ketika merencanakan kunjungan ke gunung-gunung ataupun tempat-tempat bertingkat tinggi, niscaya atmosfer menjadi begitu segar dan dingin. Fenomena ini pun turut dialami oleh area di Antartika karena ketinggian lokasinya tersebut.

Dilansir Discovering Antarctica Wilayah Antartika ini mencakup lapisan es dengan kedalaman antara 2 sampai 3 kilometer. Bisa dipahami betapa sulitnya menggunakan area tersebut untuk kegiatan harian manusia biasa karena tingkat ketebalan salju yang jauh melebihi standar. Tidak heran jika daerah itu tampak seperti tidak berpenghuni sama sekali.

4. Benua Antartika dijadikan lokasi untuk kegiatan penelitian

Antartika terkenal karena suhu ekstremnya yang sangat rendah, kekeringan luar biasa, serta angin kencang. Meski demikian, daerah ini tidak sepenuhnya tanpa penghuni. Beberapa individu sering mengunjungi tempat ini dengan giliran. Mereka bukan warga asli, tapi sekelompok ilmuwan dan peneliti yang antusias ingin menyelidiki Antartika secara langsung.

Para ilmuwan dari berbagai belahan dunia berkunjung ke Antartika guna melakukan penelitian tentang iklim, cuaca, struktur geologis, serta flora dan fauna lokal sebagaimana dilaporkan. Fact Monster. Walaupun Antartika memang tidak memiliki penduduk, namun adanya para peneliti di daerah ini sebenarnya menghindarkannya dari kesendirian.

5. Lobang paling besar dalam lapisan ozon berada di atas Antartika

Bumi dilengkapi dengan lapisan perlindungan di ujung atas atmosfernya yang dikenal sebagai ozone. Kehadirannya amat penting dalam melawan radiasi ultraviolet yang dikirimkan oleh sang surya.

Ozon tentunya menyebar merata di seluruh permukaan Bumi guna memberikan perlindungan optimal, sehingga dampak negatif terhadap manusia dapat diminimalisir. Akan tetapi, kondisi lapisan ozon di wilayah Antartika memiliki karakteristik unik dan berbeda dari daerah lain, yang merupakan faktor pendorong utama kenapa benua tersebut belum ditinggali oleh manusia.

Dilansir Earth Observatory Ternyata ada sebuah kerusakan dalam lapisan ozon di atmosfer bagian atas, tepatnya di stratosfir yang melindungi wilayah Antartika. Ukurannya bahkan mendekati dua kali lipat dari ukuran Benua Amerika dan pastinya membawa ancaman tersendiri.

Walaupun begitu, dikatakan bahwa perlahan-lahan lobang di lapisan ozon itu mulai membaik. Akan tetapi, bahaya ini jugamelahirkan keraguan bagi banyak oranguntukmenetapdiAntarktika,hinggasekarangdaerattersebutmasihkosongpenduduknya.

Mengimajinasikan suhu dingin dan udara kering di daerah Antartika bisa membawa kesan unik serta keingintahuan sendiri. Walaupun area tersebut tidak memiliki penduduk tetap, namun ada banyak aspek menarik yang menjadi subjek studi bagi para ahli. Di samping itu, peristiwa yang terjadi di Antartika seharusnya membuat kita selalu waspada dalam merawat kondisi planet Bumi supaya tidak rusak di kemudian hari. Jagalah Bumi dengan penuh hati-hati, oke!

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)