Mengapa Musim Kemarau Tetap Hujan?

adm
0

Lembaga Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa penandai awal musim tersebut. kemarau Pada tahun 2025, periode tersebut akan dimulai pada bulan Mei dan berlangsung sampai puncaknya di bulan Juni dan Juli. Meskipun telah masuk musim kering, beberapa wilayah di Indonesia masih mengalami curah hujan. Kejadian ini dikenal dengan istilah kemarau basah.

Menurut Dr. Erma Yulihastin, seorang pakar iklim dari Pusat Penelitian Iklim dan Atmosfer, Badan Litbangnas (BRIN), hal ini bukan kali pertama kekeringan ekstrem terjadi di tanah air. Berikut adalah penjelasannya: mengapa cuaca kemarau tetap berupa hujan? Cek dibawah ini!

1. Kekeringan tidak biasa sempat melanda di tahun 2010.

Dr. Erma menyebutkan bahwa kejadian kemarau basah sempat menimpa Indonesia di tahun 2010. Pada periode tersebut, negara ini dilanda hujan yang tak putus-putusnya sepanjang tahun, membuat batasan antara masa kering dan waktu penghujan semakin kabur.

"Kondisi cuaca di Indonesia dalam bulan terakhir menunjukkan keserupaan dengan kondisi yang ada sepuluh tahun silam ketika mengalami musim kering ekstrem, yakni adanya anomali arus angin dari barat di bagian selatan Indonesia disebabkan oleh meningkatnya kegiatan vorteks serta gelombang atmosfir equatorial," demikian diajukan melalui akun Twitter @EYulihastin pada hari Sabtu, 8 Juli 2023.

Kondisi cuaca yang tidak normal seperti itu pasti memiliki dampak negatif pada berbagai pihak, termasuk para petani. Sebenarnya, pola musiman menjadi acuan utama bagi mereka dalam memilih jenis tanaman apa yang akan ditanam. Biasanya, mereka mengolah sawah dengan menanami padi saat musim penghujan tiba dan setelahnya berganti ke jagung ketika masuk masa kemarau.

2. Terdapat berbagai sebab dari kekeringan yang tidak biasa tersebut.

Lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut mengatakan bahwa terdapat berbagai pola anomali yang menyebabkan kekeringan tidak biasa, antara lain:

  • Pola angin monsun barat: Sama halnya dengan cuaca musim hujan, angin ini memiliki sifat lembab dan mengangkut sejumlah besar uap air hangat dari Samudera Hindia. Hal tersebut menyebabkan peningkatan kelembaban di permukaan serta energi panas laten yang mendorong proses konveksi pencetus hujan. Monsun bagian Barat dapat terbentuk akibat menurunya intensitas monsun Timur datang dari Benua Australia. Tambahan lagi, perkuatannya selama musim semi Asia juga berperan dalam fenomena ini.
  • Siklon tropis: Dapat menyebabkan gangguan iklim berskala besar, misalnya terjadi hujan lebat, termasuk di masa kemarau. Indonesia memiliki potensi untuk menjadi sumber siklon tropis. tropical cyclogenesis jika ada angin barat yang amat kuat mulai dari tingkat permukaan sampai ke ketinggian 200 milibar.

3. Dapat memicu terjadinya bencana Alam

Dr. Erma mengingatkan tentang potensi bencana alam akibat kekeringan tak normal, misalnya likuifaksi tanah. Hal ini disebabkan oleh area-area tadak sebelumnya kering mendadak dihantui hujan lebat. Tanah yang sudah keras biasanya penuh dengan ruang kosong, sehingga saat hujan turun dalam jumlah besar, lapisan tanah itu gagal menyerap cairan dan kondisi longsoran menjadi tak terelakkan.

Di samping itu, peningkatan kekuatan curah hujan pun dapat mengakibatkan banjir Efek domino akibat banjir cukup kompleks, antara lain meliputi kerusakan pada hunian warga, sistem telekomunikasi, dan fasilitas publik (seperti infrastruktur jalan dan gedung pendidikan). Selain itu, bencana ini juga dapat menimbulkan kelangkaan sumber daya air yang layak konsumsi serta meningkatkan risiko terjangkit beberapa jenis penyakit tertentu (diarrhea atau dengue fever misalnya). dengue , serta leptospirosis). Berikut ini adalah penjelasan tentang alasan mengapa di musim kemarau tetap ada hujan, mudah-mudahan informasinya berguna!

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)