
kodekarir.com, JAKARTA — Hadirnya PT XLSmart Telekomunikasi Bersama Tbk (XLSmart) diharapkan akan memberi perubahan yang sangat besar pada tata kelola sektor bisnis telekomunikasi nasional.
PT XL Axiata Thbak (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), serta PT Smart Telecom (ST) secara resmi telah melaksanakan merger berubah menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).
Menurut laporan terbuka dari Bursa Efek Indonesia (BEI), Smartfren Telecom dan Smart Telecom sepakat bergabung menjadi bagian dari XL Axiata yang akan menerima penggabungan tersebut. Dengan demikian, kedua entitas yaitu Smartfren Telecom dan Smart Telecom telah resmi bubar sesuai dengan aturan hukum serta proses merger bisnisnya.
XL Axiata sebelumnya sudah mendapatkan persetujuan mengenai penggabungan bisnis itu dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) yang diadakan tanggal 25 Maret 2025.
Konsolidasi tersebut meninggalkan tiga perusahaan besar di industri ini, yaitu Telkomsel (TSEL), Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), serta perusahaan baru bernama XLSmart.
Direktur Eksekutif ICT bersama pakar ekonomi digital Heru Sutadi menganggap bahwa dengan hadirnya XLSmart, akan tercipta sebuah persaingan yang lebih adil di bidang ini, terutama antara XLSmart dan IOH sebagai peserta kedua setelah Telkomsel.
"Harapannya adalah agar persaingan ini membawa manfaat bagi masyarakat dengan memperoleh pelayanan yang bermutu tinggi, harga bersaing, serta penyebaran jaringan hingga ke daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia," ungkapnya kepada kodekarir.com , Jumat (18/4/2025).
Di samping itu, Heru menggarisbawahi kebutuhan bagi pemerintah agar tidak lagi menambah jumlah pemain baru di sektor telekomunikasi lokal.
"Kondisi itu hanya akan memberatkan industri atau menjadi pelajaran dari sejarah industri telekomunikasi, dimana perusahaan memperoleh izin dan selanjutnya menjual kembali," katanya.
Ahli Telekomunikasi dari STEI ITB Agung Harsoyo mengatakan merger yang dilakukan sebagai tahap penggabungan akhir dalam sektoroperator seluler (opsel).
Menurut dia, adanya tiga pemimpin besar dalam industri ini yang mempunyai sumber daya cukup setara akan membuat iklim telekomunikasi di Indonesia menjadi lebih baik.
"Harapannya adalah ketiganya dapat dicapai: pertama, industri telekomunikasi akan mengalami pertumbuhan; kedua, pemerintah akan menerima pendapatan pajak danPNBP yang lebih tinggi; dan ketiga, para pelanggan akan menikmati layanan berkualitas serta merata di setiap daerah Indonesia," jelas Agung.
Sekarang ini, Menkomdigi Meutya Hafid menyebutkan bahwa kementerian mereka telah memberikan persetujuan usai bertemu dengan perwakilan dari XL Smart.
"Maka pada hari ini, usai melakukan verifikasi faktual melalui pertemuan, secara prinsip kami menyetujui PT XLSmart Telecom Sejahtera," ungkap Meutya saat berada di Komdigi, Kamis (17/4/2025).
Meutya mengatakan bahwa kesepakatan tersebut juga menambah sejumlah kondisi, termasuk beberapa poin tambahan. base transceiver station (BTS) sejumlah 8.000. Di samping itu, terdapat pula kenaikan kecepatan jaringan hingga 16% pada tahun 2029.