Fakta Menarik: Mengapa 70% wilayah Korea Selatan adalah pegunungan?

adm
0

Republik Korea adalah salah satu negeri berkembang di benua Asia. Negeri yang dikenal juga dengan sebutan negeri gingseng itu menawarkan pemandangan alam yang istimewa. Seperti dilaporkan dari situs web tersebut, Britannica, Korea Selatan secara geografis bertetangga langsung dengan Korea Utara melalui Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memiliki lebar 4 kilometer dan terbentuk karena kesepakatan gencatan senjata dalam Perang Korea pada tahun 1953. Lintasan DMZ mencapai panjang 240 kilometer, menyusuri jalur lintang 38 derajat utara, mulai dari muara sungai Hanggi di pesisir barat sampai ke daerah dekat kota Koseong di pesisir timur Korea Utara.

Negara ini telah mencapai kemajuan signifikan dalam berbagai bidang seperti teknologi, ilmu pengetahuan, serta kedokteran. Tak hanya itu, industri hiburan K-Pop-nya pun menjadi kekuatan dominan yang memberikan kontribusi positif pada devisa nasional. Akan tetapi, ternyata lebih dari 70% wilayah Korea Selatan tertutup oleh pegunungan. Hal tersebut sungguh menarik perhatian, apalagi negara ini umumnya diketahui sebagai tempat di mana sektor pertanian dan daerah perkotaan tumbuh begitu cepat. Jadi, faktor apa pula yang menyebabkan topografinya mayoritas adalah pegunungan? Mari kita bahas bersama-sama!

1. Mengapa area tersebut dipenuhi dengan gunung-gunung?

Secara geologi, wilayah Korea Selatan tersusun dari batuan purba dengan umur di atas 540 juta tahun silam, contohnya adalah granit serta gneiss. Berdasarkan informasi dari situs web tersebut, Asia Society, ternyata asal usul nama Korea sendiri, terinspirasi dari wilayah Korea yang terdiri dari pegunungan. Jika diartikan secara puitis, arti nama Korea adalah “Tanah Pegunungan Tinggi dan Sungai Berkilauan,” yang sangat mencerminkan kondisi geografisnya.

Di samping itu, secara lokasinya, Semenanjung Korea menampilkan pemandangan khas yang ditandai dengan dominasi gunung-gunung dan jaringan Sungai-sungai. Fenomena tersebut terjadi akibat perluasan bagian Timur Benua Euraasia, sehingga berdampak pada bentukan gunung-guna yang melintang dari Utara sampai Selatan. Penyebaran gunung-gunung di Korea Selatan dipengaruhi oleh kelentingan tak seragam pada Semenanjung Korea. Struktur batu yang kuat menghasilkan daerah pegunungan, sedangkan material batuan yang lebih lunak menjadikan dataran rendah serta lembah-lembahnya. Gunung-gunung menjadi fitur utama wilayah ini dan hanya kurang lebih dua puluh persen dari keseluruhan tanah bisa difungsikan untuk pertanian atau pemukiman manusia.

2. Hambatan dalam pengembangan pemukiman di daerah dataran tinggi

Daerah dengan dominansi pegunungan memberikan kesulitan bagi pihak berwenang dalam menghadirkan tempat tinggal berkualitas kepada masyarakatnya. Area yang ideal digunakan sebagai sentra administratif, perdagangan, hiburan, serta sektor industri memiliki standar tertentu sendiri. Tanah yang produktif, rata, dan mudah diakses merupakan bagian penting dari pertimbangan dalam upaya pengembangan struktur dasar negara.

Dilansir laman The Korea Herald, Pemerintah berkomitmen untuk membangun sebanyak 2,7 juta hunian baru di seluruh negara sampai tahun 2027. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengurangi tekanan pada masyarakat Korea Selatan dengan pertimbangan biaya tinggi serta keterbatasan lahan. Kekurangan ruang dan medan yang menantang membuat merancang dan mendirikan pemukiman layak menjadi tantangan besar. Di samping itu, ancaman bencana alami seperti longsoran tanah dan banjir dalam wilayah bergunung turut diperhitungkan.

3. Gunung-gunung berperan sebagai inti dari ekosistem serta destinasi wisata

Di Korea Selatan, gunung-gununa tidak hanya menyajikan hambatan bagi pengembangan infrastruktur, melainkan juga bertindak sebagai sentra untuk ekosistem vital. Area perbukitan yang luas memfasilitasi biodiversitas yang kaya, mengandalkan ragam jenis tumbuhan dan satwa liar endemik yang unik dan hanya dapat ditemui di wilayah itu.

Sebagai contoh, Taman Nasional Seoraksan di Korea Selatan adalah area yang terkenal dengan keragaman biologisnya, warisan budaya, serta pesona alam yang mengesankan. Menurut informasi dari situs web tersebut, Global National Parks, Seoraksan yang merupakan Cagar Biosfer UNESCO dan memiliki riwayat sebagai lokasi sakral berbagai pura tua. Keparkaan ini bukan saja bernilai ekologi namun juga menjadi ikon dari interaksi rohani serta warisan budaya.

Meski di dominasi oleh Korea Selatan, pegunungan Namun, menawarkan sudut pandang segar tentang cara negeri ini merespons sumber daya alamnya, pembangunan, serta gaya hidup secara menyeluruh. Walaupun terikat oleh batas-batas tanah yang berbukit, Korea Selatan mampu menggunakan anugerah alam dari pegunungannya untuk melestarikan ekosistem, meningkatkan sektor pariwisata, dan mendirikan keseimbangan di antara perkembangan modern dengan pelestarian lingkungan. Ini menunjukkan bahwa hambatan geografis tak selalu jadi rintangan, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi kemajuan dan kelangsungan hidup.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)