
Ilustrasi menggambarkan usaha yang tidak berhasil dalam evakuasi sebuah meriam howitzer dengan menggunakan traktor Derek produksi Soviet; kejadian ini terjadi di sektor utara Velikaya Novosyolka.
Video yang diluncurkan pada hari Jumat (yang dapat ditemukan di Telegram melalui akun @Baikal40ob) menunjukkan detik-detik ketika meriam Swegerakan aktif. CAESAR Kaliber senjata 155 mm/52 produksi Prancis, yang dikuasai oleh Tentara Ukraina, telah hancur akibat serangan dari drone FPV Rusia yang dikontrol lewat kabel serat optik.
+ Ketuk di sini untuk menyaksikan videonya
Tindakan itu berlangsung di area kampung Komar, yang letaknya di bagian utara Velikaya Novosyolka, dan dikerjakan oleh satuan spionase dari Korps Marina Ke-40 Angkatan Laut Rusia.
+ Jepang mengungkapkan foto terbaru dari railgun mereka yang tengah diujicobakan pada kapal JS Asuka.
Berdasarkan catatan, setelah serangan drone pertama, tentara Ukraina berusaha mengangkut howitzer yang rusak dengan menggunakan traktor tautan lama jenis ATS-59G hasil produksi Uni Soviet. Tetapi usaha itu tidak berhasil, sehingga meriam artileri tersebut kemudian hancur total karena diserang lagi oleh drone pada operasi kedua.

CAESAR adalah salah satu howitzer paling maju dalam senjata militer Ukraina yang diberikan oleh negara-negara NATO. Keunggulan strategis serta kemudahannya bergerak membuat kehilangan unit ini menjadi sangat penting, khususnya di area perjuangan sengit seperti bagian selatan barisan pertahanan.
Pemanfaatan drone FPV yang dihubungkan lewat kabel serat optik menawarkan ketahanan tambahan terhadap interferensi elektronik serta kendali yang lebih tepat saat melakukan tugas serangan pada sasaran berharga tinggi seperti artileri mobile. Senjata jenis ini mulai banyak dipakai oleh tentara Rusia dan Ukraina dalam kegiatan pengintai atau serangan dengan presisi tinggi.
Sumber serta ilustrasi: Telegram @Baikal40ob. Materi ini disusun menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan diperiksa oleh tim redaksi.