Siapakah yang tak kenal tentang hidroponik? Teknik ini melibatkan penanaman tanaman menggunakan air daripada tanah. Sistem hidroponik dihargai kerana lebih efisien dalam penggunaan ruang, dan rumput liar dapat dikawalselia dengan lebih mudah. tanaman lebih baik untuk kesehatan dan pertumbuhan lebih pesat, selain itu penggunaan bahan kimianya pun relatif lebih sedikit.
Tetapi, selain air, medium tanaman yang sesuai pun diperlukan. Berikut beberapa contohnya beserta kelebihan dan kekurangannya!
1. Kapas

Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Ilmu Sosial Pertanian dan Agrobisnis Pada bulan Juli 2023, sejumlah besar peternak sistem tumbuh cair mengadopsi media pertanian berbahan dasar kapas sebagai pilihan utama mereka. Ini dikarenakan material tersebut unggul dalam hal penyerapan air serta mampu menyediakan asupan gizi yang tepat untuk tanaman.
Oleh karena memiliki kemampuan menyerap air yang tinggi, kapas umumnya dipakai sebagai media penyemaian biji-bijian sebelum proses transplantasi. Tambahan lagi, bahan tersebut mudah didapatkan, menjadikan aktivitas pertanian hidroponik lebih sederhana bagi para petani.
2. Arang sekam
Arang sekam dibuat melalui proses bakar parsial atau pembakaran yang tak lengkap pada sekam padi dengan tujuan mempertahankan kadar nutrisi dalamnya. Bahan dasarnya dapat dikumpulkan di area pemukinan beras.
Berikut adalah beberapa kelebihan dari media tanaman ini: ia bersifat ramah lingkungan, mampu menahan air dengan baik, serta biayanya yang ekonomis. Tambahan pula, massa jenisnya ringan dan kurang mengundang serangan mikroorganisme maupun fungi. Akan tetapi, sekam arang dapat dipakai secara optimal hanya sebanyak dua kali saja.
3. Kerikil
Ternyata sulit untuk dipercaya, tetapi kerikil dapat dijadikan media tanam dalam sistem hidroponik. Meski demikian, kenyataannya butiran-butiran ini sangat cocok karena mempunyai banyak ruang kosong yang berguna untuk menyebarkann nutrisi dan oksigen serta mendukung pertumbuhan akar.
Walaupun mudah ditemukan, batu pecah susah menahan air, jadi tanaman perlu disiram lebih sering. Sebagai gantinya, coba pakai batu pecah buatan yang mampu menyimpan air dengan lebih baik.
4. Rockwool

Rockwool adalah mineral fiber Yang terbentuk dari gabungan antara batu basal, arang batu, dan batu gamping setelah dihangatkan pada temperatur 1.600 derajat Celsius. Sesudah proses pendinginan, serat-serat tersebut kemudian dipotong dan dirancang sesuai dengan dimensi spesifik yang ditetapkan.
Bisa dibilang, rockwool adalah metode budidaya hidroponik yang paling banyak digunakan. Hal ini disebabkan oleh rockwool mempunyai daya serap air yang tinggi, mampu menyimpan antara 18-25 persen volume udara sehingga memastikan pasokan oksigen bagi akar, tahan lama, sulit untuk rusak atau hancur, dan terdapat dalam pelbagai jenis dan ukuran, sebagaimana dikutip Luv2Garden .
5. Perlite
Mengutip Bigger Garden , perlite merupakan jenis kaca vulkanik yang telah dipanaskan sehingga membesar. Perlite mempunyai konstruksi tipis dan berlubang yang sempurna untuk menyimpan air, zat gizi, dan oksigen.
Keunggulan perlite Adalah tahan lama dan tidak terurai dari hari ke hari serta tak membebaskan komponennya ke dalam wadah hidroponik layaknya apa yang umumnya terjadi pada bahan organik (seperti sabut kelapa ataupun bubuk kayu). Di samping itu, juga tidak mengundang gangguan kesehatan pada sistem perakaran tanaman.
6. Coco peat

Coco peat merupakan substrat pertanian organik yang dibuat dari serabut kelapa. Berdasarkan situs tersebut Hydroponic Way Ini merupakan bahan penanaman hidroponika yang sangat efisien berkat sifatnya yang ringan, mudah untuk dipindahkan, serta dikemas atau disimpan.
Tak hanya itu, coco peat juga bersifat absorbent (yang diserap), sehingga memudahkan pengendalian tingkat kelembaban tumbuhan dan mencegah penumpukan bakteri atau jamur berbahaya. Tingkat pH coco peat Cenderung netral, berada di kisaran angka 5,8 sampai dengan 6,8.
7. Hydroton
Juga dikenal sebagai clay pebbles dan LECA ( light expanded clay aggregate ), ini merupakan substrat hidroponik yang berbentuk seperti biji-bijian kecil atau kenari. Sifatnya yang banyak mengandung pori membuatnya cocok untuk pertumbuhan tanaman, hydroton mengalirkan air, nutrisi, serta oksigen yang diperlukan oleh tumbuhan.
Oleh karena adanya sistem pembuangan air yang efisien, hydroton Menghindari kondisi tanaman lembab berlebihan agar tak terjadi pembusukan pada akarnya. Kelemahannya meliputi ketidakmampuan dalam menyimpan air, biaya operasional yang cukup tinggi, serta dapat dipakai lagi namun perlu disterilisasi guna menghapus sisanya seperti mineral dan akar tumbuhan sebelumnya.
Berikut ini adalah sejumlah media tanam yang ada. hidroponik Yang paling sering dipakai bersama dengan keuntungan dan kerugiannya. Manakah yang akan Anda pilih?