Ular memang kerap kali ditemui di hutan, kebun, sawah, padang rumput, ataupun area berbebat, tetapi habitat mereka sebenarnya jauh lebih luas daripada itu. Ada beberapa spesies ular yang mampu bertahan hidup di lautan maupun wilayah pesisir, loh. Salah satu contohnya adalah Cerberus schneiderii Atau ular kobra abu-abu. Seperti nama yang diberikan pada jenis ular miniatur ini sering kali memilih habitat di area payau, tepi pantai, hutan mangrove, atau Sungai dengan Air Payau.
Karena tinggal di air laut, ular kedua payau memiliki kebiasaan, jenis makanan, dan struktur fisik yang berlainan dibandingkan dengan ular yang bertahan di daratan atau hutan. Perbezaannya bisa diamati melalui corak kulit mereka, letak mata, serta posisi moncongnya. Meskipun tampak garang, Anda tidak perlu khawatir karena ular kedua payau adalah spesies yang aman untuk manusia. Mari kita bahas lebih jauh tentang beberapa fakta menarik mengenai hewan unik ini!
1. Benar-benar menikmati makanan ikan-ikan yang lebih kecil tersebut

Dilansir Ecologyasia, Fakta tentang ular kadut payau menunjukkan bahwa mereka memiliki selera makan yang terarah pada hewan-hewan kecil seperti ikan serta invertebrata. Mereka sering kali mengonsumsi ikan laut, ikan air payau, udang, kepiting, dan rajungan sebagai bagian dari diet alami mereka. Metode utama dalam proses pengejarannya adalah dengan menggunakan racun dari gigi tajamnya untuk melemahkan buruan. Akan tetapi, Anda sebenarnya tidak perlu cemas jika bertemu dengannya karena jenis ular ini termasuk kategori ular berbisa lemah dan relatif aman bagi manusia. Racunnya kurang berpengaruh pada tubuh manusia dan umumnya hanya menyebabkan respons fisik sederhana seperti rasa gatal atau pembengkakan minimal apabila digigit.
2. Kebanyakan ditemukan di area mangrove saat senja.

Berdasarkan nama saja, kemungkinan besar Anda telah dapat mengira-ngira tempat tinggal ular kadal berbintik abu-abu ini. National Parks Menjabarkan bahwa fakta mengenai ular kadut payau yaitu hewan yang aktif pada malam hari dan kerapkali ditemui di muara Sungai, kanal, serta hutan mangrove. Sebaran mereka cukup luas sebab dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah Asia Tenggara. Beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Timor Leste, dan Thailand menjadi habitat bagi reptil berbobot ringan tersebut.
Jika Anda ingin melihat ular tersebut, cukup telusuri kawasan mangrove atau muar Sungai Payau pada malam hari. Anda dapat menerangi genangan air atau lumpur mangrove menggunakan senter; umumnya siulan itu ada di lokasi tersebut. Apabila berada di tanah liat, ular keramat payau cenderung bergerak pelan atau diam. Di sisi lain, bila dalam air, mereka sering mengangkat kepala dan memproyeksikan lidah mereka keluar permukaannya.
3. Tidak melebihi panjang 1 meter

Laman The Reptile Database Menjabarkan bahwa fakta unik tentang ular kadut payau adalah memiliki ukuran maksimum hingga 1,2 meter. Meskipun demikian, panjang rata-ratanya biasanya kurang dari satu meter, tubuhnya tipis dan relatif pendek. Keunggulan ukurannya yang kecil memudahkan mereka untuk bergerak cepat dalam air dan menyembunyikan diri di area-area sempit seperti lobang tanah, celah batu, atau antara akar-akar mangrove.
Tapi tentunya sebuah kelebihan tidak lepas dari kekurangan karena dengan ukuran yang kecil ular ini jadi santapan yang lezat bagi predator. Burung, buaya, biawak, ikan besar, atau ular yang lebih besar dengan mudah dapat memakan ular kadut payau. Ukurannya yang kecil justru membuat para predator tidak takut untuk memakannya. Ular ini juga tak bisa melawan predator berukuran besar. Walau ia menggigit bisanya tidak sekuat itu untuk melumpuhkan predator dan mulutnya yang kecil juga sulit menembus kulit predator yang tebal.
4. Tubuhnya ditutupi bercak-bercak warna hitam

Ular kadut payau memiliki penampilan yang kurang mencolok, dengan variasi warna seperti hijau, putih, hitam, abu-abu, serta coklat pada tubuhnya. Umumnya, hewan ini mempunyai latar belakang warna utama berupa abu-abu, coklat, atau hijau. Sedangkan untuk area perut atau bagian bawah badannya biasanya tampak lebih terang, yakni berwarna putih atau kuning muda. Tambahan lagi, sepanjang punggung dan sisi sisinya dapat ditemui polkadot hitam acak-acakan sebagai dekorasi alami dari reptil tersebut.
Meskipun tampak sederhana dan agak pudar, kombinasi warna dan motif pada ular ini memiliki fungsi vital loh. Motif bercak-bercaknya bertindak sebagai senjata penyamaran ketika ular ini ada di lumpur atau hutan bakau. Polanya menjadikan ular kerdil abu-abu mirip dengan ranting atau batang pohon. Di sisi lain, warna tubuhnya yang hitam pekat membantu menghilangkan jejak ular saat malam tiba atau ketika berenang di dalam air. Ini semua mempersulit predator maupun buruan untuk mengetahui keberadaannya.
5. Punya berbagai adaptasi untuk hidup di air

Sebagai ular setengah aerobatik yang banyak menjelajahi perairan, ular ini memiliki beragam penyesuaian khusus untuk mempertemukan kehidupannya di bawah air. Menurut sumber dari laman Wild Fact Sheets menyebutkan bahwa ular tersebut memiliki kemampuan berenang yang luar biasa hebat. Matanya dan hidungnya terletak di bagian puncak kepalanya, sehingga memudahkan ular ini untuk mengintai ke permukaan air dan bernapas tanpa perlu menonjolkan diri keluar dari air. Akibat sering tinggal di lingkungan basah seperti itu, ular betina tawar cenderung merasa kurang nyaman ketika berpindah gerakan di area daratan yang kering.
Hutan mangrove dan air tawar menjadi rumah untuk beragam spesies binatang termasuk ular Kadu Payau. Hidup di lingkungan perairan membuat reptil ini memiliki sejumlah penyesuaian khas seperti letak mata dan moncong yang istimewa, kebolehan bergerak di dalam air dengan hebat, kulit bernoda hitam pekat, serta memilih ikan sebagai sumber pangan mereka. Kalian bisa menemukan makhluk tersebut secara umum saat senja atau malam hari. Akan tetapi, tenang saja—tidak ada alasan buat cemas terhadap gigitannya karena si Ular Kadu Payau adalah salah satu dari jenis ular yang aman bagi manusia.