Di Indonesia terdapat bermacam-macam spesies kumbang yang kerap kali dapat ditemukan. Salah satunya adalah kumbang ambrosia yang memiliki ciri-ciri istimewa serta jauh berbeda dibandingkan kebanyakan jenis kumbang lainnya. Kumbang ini termasuk dalam dua kelompok subfamili yaitu Platypodinae dan Scolytinae. Seperti namanya, hubungan simbiosis antara kumbang ambrosia dengan jamur bernama ambrosia menjadi sumber makanan utama bagi mereka.
Kumbang ini dikenal karena dapat menyebabkan infeksi dan menggunakan kayu untuk mendapatkan makanan serta nutrisinya, terutama dari pohon yang telah mati atau tengah dalam kondisi stres. Panjang badannya beragam antara 1 sampai dengan 10 millimeter, bergantung jenis kumbang ambrosianya.
Kehadiran mereka umumnya terlihat dari lubang kecil yang dibuat pada lapisan kayu, yang bertindak sebagai gerbang utama bagi kelompok mereka. Untuk lebih jelasnya, mari kita telusuri beberapa informasi menarik tentang kumbang ambrosia berikut ini.
1. Menjalani hidup secara simbiotik dengan jamur ambrosia

Kumbang yang memiliki panjang tubuh antara 1—10 mm biasanya berwarna coklat gelap hingga hitam, serta dilengkapi dengan bulu lembut. Gaya hidup mereka terbantu oleh hubungan simbiotik dengan jamur. Berdasarkan laporan tersebut, Science Direct Jamur ambrosia tinggal bersama-sama dengan kumbang (termasuk keluarga Scolytidae dan Platypodidae) pada pepohonan induk dan berfungsi menjadi sumber makan untuk serangga tersebut (kumbang).
Artinya, kumbang ambrosia menyimpan spora jamur pada tempat tersendiri di tubuhnya. Ketika menggali kayu, spora-spora ini tumbuh, sehingga menjadi sumber makanan untuk larvanya. Selain itu, kumbang ambrosia dilengkapi dengan alat geraham khas yang digunakan untuk membore kayu; rahang kuatnya membolehkan mereka membuat lorong-lorong kecil untuk mendapatkan tempat tinggal serta mencari makanan.
2. Berperan vital dalam ekosistem selain keterkaitannya yang bersifat simbiotik dengan jamur.

Walaupun biasanya diremehkan, kumbang ambrosia justru memiliki peranan vital dalam ekosistemnya. Berfungsi sebagai serangga penggerek kayu, kumbang ini bertugas memecah pohon-pohon yang sudah mati atau layuh, proses tersebut nantinya menyuburkan tanah lagi dengan cara memberikan nutrisi. Saat membuat terowongan di dalam kayu, hewan ini juga membentuk habitat bagi makhluk hidup lain untuk ikut berkembang biak.
Tempat peristirahatan yang dibuat oleh mereka menjelma sebagai habitat untuk jamur dan mikroorganisme yang mendukung kesejahteraan hutan. Selain itu, kumbang ambrosia juga memiliki dampak pada keragaman tumbuhan karena mereka menyeimbangkan jumlah beberapa jenis pohon. Ini secara berturut-turut menciptakan kondisi yang mendukung perkembangan tanaman di sekelilingnya menjadi lebih kuat.
Kumbang ambrosia pun bertindak sebagai pangan untuk burung serta hewan-hewank lain di alam. Meski demikian, ikatan simbiotik antara mereka dan jamur membentuk suatu kerjasama yang sama-sama bermanfaat. Jamur memperoleh zutri dari serbukan kayu lalu menjadikan tubuhnya sebgai santapan bagi larva kumbang.
3. Menunjukkan kebiasaan menggerogoti kayu guna mendirikan habitat mereka serta berinteraksi melalui penggunaan sinyal feromon.

Kumbang ambrosia mempunyai tingkah laku unik berkaitan dengan interaksinya dengan jamur. Hewan ini teliti meraw cultivate strain spesifik dari jamur dalam lorong-lorong yang dibuatnya di dalam batang pohon. Sebagai balasan, perkebunan jamur itu jadi sumber nutrisi primer bagi kumbang, menghasilkan suatu pola hidup yang rumit dan saling berhubungan.
Di samping itu, kumbang ambrosia memiliki keahlian yang mengagumkan dalam membuat lubang di kayu. Mereka membentuk saluran di batang kayu atau pohon yang sudah mati guna mendirikan "galeri" hunian serta sarang perkawinan. Tindakan tersebut tidak hanya melindungi mereka, tetapi juga bertujuan sebagai area penitipan telur bagi generasi muda mereka.
Terkait komunikasinya, kumbang ambrosia merancang pheromone sebagai sarana berkomunikasi. Pheromone ini dilepaskannya guna memancing pasangan atau menyampaikan peringatan terkait bahaya yang ada di lingkungan sekitarnya.
4. Kumbang ambrosia spesies asing dan merusak ini menyerang pohon-pohon yang dalam keadaan baik-baik saja.

Selain berperan penting dalam memecah kayu mati dan menyehatkan ekosistem, kumbang ambrosia ternyata dapat membahayakan pohon-pohon yang masih segar. Namun demikian, jenis kumbang ini tidak termasuk golongan yang biasanya menyerang pohon sudah layu atau terstres. Berdasarkan laporan Lanskap dan Jasa Pohon Riverbend , jenis serangga penggerek kayu bernama kumbang ambrosia asing ini lah penyebab utama kehancuran banyak pohon, bahkan mereka bisa menginfeksi pohon-pohon yang kelihatannya masih baik.
Spesies serangga pengganggu yang paling ditakuti ialah kumbang ambrosia granulat ( Xylosandrus crassiusculus Spesies serangga pengganggu ini biasanya ditemui di Virginia Utara, Amerika Serikat, khususnya di wilayah tenggara negara tersebut. Walaupun serangga merugikan ini menciptakan terowongan yang luas, ternyata tidaklah hal itu yang mengakibatkan kematian pada pohon-pohon tersebut. Justru penyebab utamanya adalah jamur.
Laman Lanskap dan Layanan Pohon Riverbend menyelami lebih jauh tentang bagaimana jamur yang diproduksi oleh kumbang ambrosia dapat mengakibatkan kerugian besar pada pohon yang terserang. Jamur tersebut akan merusak serta memblokir sistim peredaran air dalam tumbuhan tersebut. floem ) yang menghisap air dan zat-zat gizi, hal ini pada akhirnya merusak pohon tersebut. Pohon yang terserang jamur umumnya memperlihatkan tanda-tanda seperti dedaunan yang layu serta berubah warnanya.
5. Kumbang ambrosia dapat menginfestasi hingga 200 jenis tumbuhan yang beragam.

Ahli menjelaskan bahwa kumbang ambrosia dapat menyerang nyaris seluruh jenis pohon, artinya tidak memilih-milih pada tipe pohon tertentu. Akan tetapi, peneliti dari AS mencatat bahwa kelihatannya serangan tersebut lebih condong ke arah pohon bertajuk daun lebar. Mereka menduga, kumbang ambrosia mungkin akan merusak sekitar 200 macam tanaman yang beragam, seperti aspen, poplar, ceri, maple, ek, serta beberapa lainnya.
Umumnya, kumbang ambrosia mengincar pohon yang dalam kondisi stres atau sudah meninggal dunia. Penyebabnya bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti suhu tinggi, kurang air, kekurangan gizi, kerusakan akibat pembangunan, kompresi tanah, sampai serangan penyakit.
Jadi, pohon-pohon yang mengalami stres atau kerusakan tersebut akan membebaskan etanol, yang kemudian akan menarik perhatian kumbang ambrosia. Faktanya, etanol menjadi bahan utama dalam penangkapan dan pelacakan populasi kumbang di wilayah tertentu.
Di Indonesia sendiripun, apakah Anda pernah menjumpai serangga jenis ini di pepohonan? Kumbang ambrosia tidak hanya ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah tetapi juga telah tersebar ke wilayah Indonesia sejak akhir tahun 1980-an (Beaver, 2013). Di negara kita, hewan tersebut umumnya menginfeksi pohon jati serta tanaman kopi. Nama "kumbang ambrosia" berasal dari legenda mitologi Yunani lama dimana para dewa Yunani mendapatkan makanan abadi mereka yang bernama 'Ambrosia'.