4 Alasan Chernobyl Menjadi Kota Hantu Sementara Hiroshima Tidak, Apakah Anda Sudah Tahu?

adm
0

Chernobyl mungkin bukan nama baru bagi pendengar Anda. Situasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) tersebut terletak di Pripyat, Ukraina, pernah menimbulkan bencana tragis pada tahun 1986. Reaktor salah satunya meledak dan meresahkan dengan penyebaran radiasi nuklir sampai ke wilayah Eropa. Sampai sekarang, Pripyat masih menjadi zona tanpa penghuni serupa dengan sebuah kota hantu.

Nuklir bukan saja sempat menyebabkan masalah di PLTN Chernobyl. Sebelumnya, ledakan nuklir juga telah terjadi di Kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang pada masa Perang Dunia II. Namun berbeda dengan situasinya dulu, keduanya kini sudah bebas dari dampak radiasi nuklir. Mengapa demikian? Mari kita telusuri lebih jauh hingga tuntas!

1. Mengeksplorasi riwayat kelam peristiwa nuklir di Chernobyl dan Hiroshima

Sebelum melanjutkan pembicaraan, marilah kita pertimbangkan kembali riwayat suram dari peristiwa nuklir Chernobyl. Pada Jumat malam, tanggal 26 April 1986, merupakan momen menakutkan dan tidak bisa dilupakan. Saat itu terjadilah salah satu musibah nuklir paling parah dalam catatan sejarah, yaitu tragedi Chernobyl. Berdasarkan laporan World Nuclear Association , kecelakaan ini terjadi akibat desain reaktor yang cacat dan human error .

Dimulai dari seorang teknisi yang mencoba bereksperimen pada reactor nomor empat guna melihat apakah turbin dapat menggerakan pompa air tanpa adanya sumber listrik. Mereka menonaktifkan sistem cadangan keselamatan dan menjalankan reactor tersebut dengan daya yang amat lemah. Hal ini berujung pada kehilangan kontrol terhadap reactor itu sendiri sehingga ledak dan meratakan zat-zat radioaktif ke seluruh area sekitarnya.

Dilansir World Health Organization Ledakan di Chernobyl menjadi alasan untuk mengevakuasi sekitar 350.000 orang yang terkena dampaknya. Ini mencerminkan betapa dahsyatnya peristiwa tersebut. Bahkan, daerah tempat ledakan itu terjadi—kota Pripyat—di prediksikan akan tetap menjadi sebuah kota hantu selama beberapa abad ke depan.

2. Besaran radiasi yang terbentuk sangatlah beragam.

Dilansir International Atomic Energy Agency Radiasi merupakan perpindahan energi dalam wujud gelombang tanpa memerlukan suatu zat penengah. Sebagai contoh, ketika Anda duduk di sebelah api unggun, Anda akan merasa panas. Demikian pula dengan proses pada radiasi nuklir; meskipun hasilnya jauh lebih berbahaya. Dalam hal ini, paparan radiasi dapat menyebabkan penyakit kanker hingga meninggal dunia.

Berbicara tentang radiasi, terdapat perbedaan yang signifikan antara sumber radiasi di Chernobyl dan Hiroshima. Singkatnya, jika radiasi di Hiroshima berasal dari senjata nuklir seperti bom atom, maka di Chernobyl aslinya berawal dari fasilitas pembangkit energi nuklir. Dengan demikian, selama reaktor tersebut masih bekerja dengan adanya material-radioaktif didalamnya, maka radiasi akan terus hadir.

3. Ledakan nuklir sehebat bumi dan langit

Dilansir ILF Science Little Boy (bom atom yang diturunkan di Hiroshima), mengandung sekitar 64 kilogram uranium; namun, hanya kurang lebih satu kilogram uranium yang terjadi reaksinya. Meskipun jumlah ini cukup untuk menyebabkan kerusakan signifikan, dampak radiasiannya bersifat sementara. Karena alasan itulah saat ini kota Hiroshima dapat ditinggali lagi oleh penduduknya.

Sementara itu, reaktor nomorempat di Chernobyl menyimpan 180 ton materialradioaktif. Lebih parahnya lagi, diperkirakan ada kira-kira7 tonmaterial ini yang melepaskan diri ke atmosfer lalu dibawa oleh angin sampai ke Eropa. Oleh karena itu,bomatomdiHiroshimamenyebabkankedestruksiyangluas,sedangkankecelakaanChernobylnamunmenghasilkankerusakandanradiasiselama-jalanjangpanjanglewatipaparanzat-zattradioatif.

4. Lokasi letusan pun berperan dalam menentukan efek radiasinya.

Di samping kedua poin tersebut, tingkat ketinggian letusan turut berperan dalam mempengaruhi besarnya radiasi nuklir yang tersebar. Umumnya, bom nuklir diledakkan pada posisi ketinggian tertentu agar menghasilkan efek dahsyat tetapi dengan paparan radiasi minimal. Di lain sisi, material radioaktif yang masuk dan terserap ke dalam tanah dapat menyebabkan dampak radiasinya lebih tahan lama karena fokus di area spesifik itu saja.

Dilansir CNDP India Bom atom Little Boy dilepaskan dari ketinggian 550–600 meter di atas kota Hiroshima. Di sisi lain, kebocoran radioaktivitas dari reaktor nuklir nomor empat di Chernobyl tidak hanya tersebar melalui udara tetapi juga meresap ke dalam tanah. Sebagai akibatnya, dampak radiasinya dapat berlangsung sangat lama.

Banyak elemen dapat mengubah pengaruh paparan radiasi nuklir. Semakin intensif level radiasinya, semakin berbahaya akibatnya. Karena alasan ini, diperlukan kewaspadaan tambahan ketika mendayagunakan energi nuklir untuk mencegah insiden sejenis terjadi lagi.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)